Oto

Apakah pengguna mobil listrik bisa terpapar radiasi? Ini kata studi

Jakarta (KABARIN) - Sebuah studi terbaru membawa kabar yang cukup menenangkan bagi siapapun yang pernah bertanya-tanya apakah duduk di atas baterai besar bisa diam-diam membuat mereka terpapar radiasi.

Ternyata, mobil listrik bukanlah “ruang radiasi” tersembunyi seperti yang mungkin dibayangkan sebagian orang.

Laman Carscoops, Senin, melaporkan, bahwa klub otomotif Jerman, ADAC, baru-baru ini meneliti paparan medan elektromagnetik di mobil listrik dan menemukan bahwa pengemudi serta penumpang hanya terkena radiasi dalam tingkat yang sangat rendah.

Faktanya, hasil studi menunjukkan bahwa mobil listrik tidak lebih berbahaya dibanding kendaraan modern lainnya. Bahkan dalam beberapa kasus, mobil listrik menghasilkan aktivitas elektromagnetik, atau “electrosmog”, yang lebih rendah daripada mobil bermesin bensin.

Studi ini ditugaskan oleh Kantor Federal Perlindungan Radiasi Jerman. Peneliti menguji sebelas mobil listrik, dua mobil hybrid, dan satu mobil bensin konvensional.

Insinyur ADAC memasang sepuluh alat pengukur pada boneka kursi dan memindahkannya ke setidaknya dua posisi duduk ketika kendaraan dikendarai maupun saat sedang diisi daya.

Tujuannya untuk mengetahui seberapa kuat medan magnet yang muncul dalam kondisi penggunaan nyata, serta apakah nilainya mendekati batas yang dianggap berisiko oleh para ilmuwan.

Selama pengujian di jalan, tim melihat beberapa lonjakan singkat kekuatan medan magnet saat mobil berakselerasi atau mengerem secara keras, atau ketika komponen listrik tertentu aktif.

Namun lonjakan seperti ini dianggap normal pada kendaraan yang menggunakan sistem listrik tegangan tinggi dan motor listrik.

Menurut ADAC, medan listrik dan kepadatan arus yang masuk ke tubuh manusia dalam kondisi tersebut tetap jauh di bawah batas yang direkomendasikan.

Nilai tertinggi pun tercatat di area kaki, bukan dekat kepala. Artinya, tidak ada apapun di dalam kabin yang berpotensi mengganggu sel, saraf, atau alat pacu jantung Anda.

Temuan mengejutkan justru datang dari fitur yang sering kita gunakan tanpa berpikir panjang: pemanas kursi. Fitur ini menghasilkan beberapa bacaan elektromagnetik terkuat, dan hal itu terjadi bukan hanya pada mobil listrik, tetapi juga pada hybrid plug-in (PHEV) serta satu mobil bensin yang ikut diuji.

Meski begitu, angka tersebut tetap jauh dari kategori berbahaya. Variasi terbesar muncul di area kaki dekat unit penggerak listrik dan kabelnya, sementara area kepala dan badan nyaris tidak menunjukkan paparan berarti.

Proses pengisian daya juga tidak banyak memengaruhi hasil. Pengisian AC memang menghasilkan bacaan yang lebih tinggi di sekitar colokan pada detik-detik awal sesi, tetapi tetap berada dalam batas aman.

Meskipun dayanya lebih besar, pengisian cepat DC justru menghasilkan medan yang lebih lemah dibanding pengisian AC yang lebih lambat.

Penerjemah: Pamela Sakina
Editor: Raihan Fadilah
Copyright © KABARIN 2025
TAG: